Bentuk-bentuk Prosesi Adat dan Perannya Dalam Melestarikan Bahasa Lampung

Authors

  • Siti Sinta Ayiliah Universitas Bandar Lampung
  • Zainudin Hasan Universitas Bandar Lampung

DOI:

https://doi.org/10.61722/jipm.v3i5.1531

Keywords:

perkawinan adat, Lampung Pepadun, bahasa Lampung, pelestarian budaya

Abstract

Perkawinan adat di Lampung, khususnya dalam masyarakat Pepadun, tidak hanya sekedar acara menyatukan dua insan, tetapi juga sarana penting untuk melestarikan budaya dan bahasa daerah. Di dalam adat ini, ada banyak peran atau yang terlibat, seperti penyimbang (tokoh adat), pemimpin upacara adat, tukang serat (pembaca petatah-petitih), penabuh gamelan, penari tradisional, sampai penyanyi lagu-lagu Lampung. Semua itu bukan hanya kerja seremonial saja, tetapi mempunyai nilai budaya yang dalam, terutama soal menjaga dan memperkenalkan Bahasa Lampung kepada generasi muda maupun tamu yang hadir. Dalam acara adat ini, bahasa Lampung digunakan secara penuh, baik itu dalam bentuk pidato adat, pantun, nyanyian, atau percakapan sehari-hari antar anggota adat. Hal ini membuat Bahasa Lampung tetap hidup dan terus dipraktikkan. Banyak anak muda yang awalnya kurang paham jadi mulai tertarik dan bahkan belajar Bahasa Lampung supaya bisa mengikuti aktif dalam acara semacam ini. Lewat penelitian ini, penulis ingin melihat bagaimana peran orang-orang yang terlibat dalam adat perkawinan ini bisa jadi ujung tombak pelestarian bahasa Lampung. penting dalam melestarikan Bahasa Lampung, lewat profes adat yang terlibat secara langsung.

References

H.dpriyadi (2020). Revitalisasi Bahasa Lampung dalam Tradisi Lisan dan Upacara ddat. Prosiding Se dpriyadi, minar Bahasa Daerah, Balai Bahasa Provinsi Lampung,hlm. 33- 42.

Yuliana, L. (2021). Peran Tokoh ddat dalam Pelestarian Bahasa dan Budaya Lampung. Jurnal Kebudayaan Daerah, 12(3),hlm. 201-215.

Wibowo, d. (2015). Struktur Sosial dan Sistem Kekerabatan Masyarakat Lampung Pepadun.

Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Suparman, U. (2018). Kebijakan Bahasa dan Tantangan Pelestarian Bahasa Daerah di Era Globalisasi. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Daerah, 7(2),hlm. 99-108.

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung. (2019). Modul Pembelajaran Bahasa dan Budaya Lampung. Bandar Lampung: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.

dlamsyah, T. (2014). Struktur Sosial dan Sistem Kekerabatan Masyarakat ddat Lampung Pepadun. Bandar Lampung: Universitas Lampung Press.

Hasan, S. (2018). Revitalisasi Bahasa Daerah dalam Era Globalisasi: Studi Kasus Bahasa Lampung. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemdikbud.

Hidayat, D. (2020). “Peran ddat Perkawinan dalam Mewariskan Nilai Budaya pada Masyarakat Lampung Pepadun”. Jurnal dntropologi Indonesia, 41(1), hlm.55–68.

Suryani, N. (2016). Bahasa dan Identitas: Pelestarian Bahasa Lampung melalui Praktik Sosial Budaya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Mardiana, E. (2019). “Upaya Pelestarian Bahasa Lampung melalui Pendidikan dan Tradisi Lisan”. Jurnal Bahasa dan Sastra Daerah, 7(2),hlm. 122–135.

Pemerintah Provinsi Lampung. (2017). Buku Panduan ddat Istiadat Lampung Pepadun.

Bandar Lampung: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung.

Hasan,z.(2025). Hukum ddat. Bandar Lampung; Univeritas Bandar Lampung(UBL) Press. dlwi, Hasan. (2003). Sosiolinguistik: Teori dan Penerapannya. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Djajasudarma, Fatimah. (1993). Wacana dan Pragmatik. Bandung: Eresco.

Hanida, Neni. (2019). "Perkawinan ddat dalam Budaya Pepadun di Lampung Tengah". Jurnal Humaniora dan Budaya, 4(1),hlm. 45-57.

Hasanuddin, d. (2016). ddat dan Budaya Lampung Pepadun. Bandar Lampung: Universitas Lampung Press.

Downloads

Published

2025-10-30

How to Cite

Siti Sinta Ayiliah, & Zainudin Hasan. (2025). Bentuk-bentuk Prosesi Adat dan Perannya Dalam Melestarikan Bahasa Lampung . JURNAL ILMIAH PENELITIAN MAHASISWA, 3(5), 789–798. https://doi.org/10.61722/jipm.v3i5.1531

Issue

Section

##section.default.title##

Most read articles by the same author(s)

1 2 3 > >>